Laman

Isi Pidato Sambutan Presiden RI Saat Meninjau Istana Basa Pagaruyung, Sumatera Barat 30 Oktober 2013

Biro Naskah Pidato - Berikut ini transkrip pidato sambutan Presiden Republik Indonesia saat meninjau Istana Basa Pagaruyung yang terdapat di Tanah Datar, Sumatera Barat. Acara peninjauan ini dilakukan pada 30 Oktober 2013. 

 
TRANSKRIP


SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENINJAU ISTANA BASA PAGARUYUNG

TANAHDATAR, SUMATERA BARAT

30 OKTOBER 2013




Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,



Yang saya cintai dan saya muliakan Ninik Mamak, Bundo Kanduang, para Ulama, Cadiak Pandai, dan Saudara-saudara kami, masyarakat Minang, yang sangat kami cintai dan kami banggakan,


Alhamdulillah, hari ini, saya beserta istri dan para menteri bisa hadir di tempat yang amat bersejarah ini. Tentu, kita patut untuk senantiasa bersyukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa, karena hari ini kami, rombongan dari Jakarta, bisa ber-silaturahim dan bersatu dalam doa dan permohonan kepada Yang Mahakuasa agar masa depan Sumatera Barat dan masa depan Indonesia dapat kita bangun lebih baik lagi.


Tempat ini, Istana Pagaruyung, adalah salah satu pusat peradaban, pusat sejarah, icon budaya yang menyimpan banyak peristiwa-peristiwa besar, kenangan atas kebesaran masa lalu. Oleh karena itulah, sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Mahakuasa, rasa terima kasih kita kepada pendahulu kita, sepatutnya kita menjaga, melestarikan, dan mengembangkan Istana Pagaruyung ini, sekali lagi, menjadi pusat peradaban, bukan hanya masa lalu, tapi masa kini, dan masa depan.


Oleh karena itu, ketika kami mendengar ada musibah pada tahun 2007, maka kami bertekad untuk membangun kembali Istana Pagaruyung ini. Saya masih ingat pembicaraan saya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla waktu itu, kemudian kita membicarakan dengan sangat serius agar ada tekad baik yang ada di Jakarta maupun yang ada di Sumatera Barat ini, bagaimana kita membangun kembali seperti keagungan masa lampau yang ada di Istana Pagaruyung ini. Alhamdulillah, pembangunan telah dapat dilakukan. Insya Allah, besok akan kita resmikan, dan saya juga ingin terus membantu untuk pengembangan lebih lanjut dari Istana Pagaruyung ini.


Bapak-Ibu,

Saudara-saudara yang saya cintai dan saya muliakan,

Kunjungan saya ke Sumatera Barat kali ini, selama tiga malam empat hari, memiliki sejumlah agenda dan tujuan.


Pertama, di Bukittinggi kemarin, kami telah melaksanakan pertemuan selama dua hari, yang dihadiri oleh para menteri, para gubernur, para pemimpin dunia usaha, dan lembaga pemerintah nonkementerian, dengan tujuan, dari Bukittinggilah, kita susun rencana aksi untuk meningkatkan ketahanan pangan di seluruh Indonesia. Deklarasi atau rencana aksi telah kami tetapkan kemarin di Bukittinggi, dan insya Allah ke depan, akan kita tingkatkan upaya untuk mencapai kemandirian, ketahanan, dan kecukupan pangan, apakah itu komoditas utama, seperti beras, jagung, gula, kedelai, daging sapi, dan juga komoditas yang lain.


Kemudian tadi, kami juga meresmikan Jembatan Kelok 9, yang sangat penting untuk membuka sumbatan di daerah itu, menghidupkan perekonomian di Sumatera Barat ini, sekaligus menjadikannya icon konstruksi monumental putra-putri bangsa Indonesia, yang amat kita banggakan. Kami semua bangga terhadap Jembatan Kelok 9 yang telah dirampungkan, dan ini menambah satu lagi tempat atau tujuan wisata yang ada di Sumatera Barat ini


Kemudian, saya dengan rombongan tadi melihat tempat untuk penggembalaan sapi di atas tanah seluas 280 hektar lebih, dan tempat itu ternyata masih bisa kita kembangkan agar, dari Bumi Minang ini juga, bisa disumbangkan upaya untuk meningkatkan produksi sapi yang makin diperlukan oleh rakyat Indonesia.


Insya Allah besok, kita akan memperingati Hari Pangan Sedunia, dan semangat kita sama. Indonesia mengajak bangsa-bangsa sedunia untuk bergandengan tangan, bekerja sama meningkatkan ketahanan pangan untuk manusia sedunia. Besok, akan kita peringati, sekaligus meresmikan apa yang telah kita bangun pada tahun-tahun terakhir di Sumatera Barat ini.


Bapak-Ibu,

Hadirin yang saya hormati,

Yang terakhir, tadi malam, kami sungguh berbahagia. Setelah sore harinya meninjau Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, yang telah saya resmikan tahun 2006 yang lalu, saya kunjungi kembali karena itu tempat yang juga bersejarah, untuk terus kita bangun di masa depan. 


Dalam kunjungan saya ketiga kalinya di Bukittinggi, kota yang bersejarah, yang indah, yang penduduknya ramah dan juga rajin beribadah, dan insya Allah penuh berkah, kami melaksanakan pertemuan, dan alhamdulillah, tadi malam dihadiri oleh Keluarga Besar Bung Hatta, Keluarga Besar Bapak Natsir, Keluarga Besar Bapak Sjafruddin Prawiranegara, dan Keluarga Besar Buya Hamka. Sangat luar biasa situasinya tadi malam, dan kami bersatu dalam tekad.


Dalam sambutan saya, yang dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, para menteri yang berasal dari Minang, dan hadirin tadi malam itu, saya menyampaikan pikiran bahwa masa depan Sumatera Barat insya Allah, masa depan yang gemilang karena, dari Sumatera Barat ini, lahir putra-putri terbaik bangsa, yang terkenal bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Oleh karena itu, kalau Sumatera Barat gudangnya kaum intelektual, jasa dan prestasinya luar biasa, saya mendorong agar universitas yang ada di Sumatera Barat ini menjadi pusat keunggulan baru, universitas berkelas dunia, yang insya Allah akan mendatangkan mahasiswa-mahasiswa, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.


Di masa lalu, tanah ini adalah gudangnya pemikir-pemikir besar. Kita berharap masa depan juga menjadikan tempat untuk pengembangan kaum intelektual, kaum cendekiawan, dan mereka-mereka yang cerdas untuk ikut mengawaki kehidupan bangsa ini.


Sedangkan yang kedua: wisata. Pariwisata Sumatera Barat sangat mungkin bisa dikembangkan lebih baik lagi lima-sepuluh tahun mendatang. Oleh karena itulah, kita bertekad tadi malam untuk sama-sama mendorong pengembangan wisata: wisata alam, wisata sejarah, wisata agama, wisata perjuangan, dan sebagainya 


Oleh karena itu, Bapak-Ibu, kami datang untuk itu semua, kami datang untuk mendorong pembangunan di sini, kami datang untuk ikut berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa: semoga masa depan Sumatera Barat dan masa depan negeri yang kita cintai ini menjadi semakin baik, masa depan yang damai, yang adil, yang demokratis, dan yang sejahtera.


Itulah yang ingin saya sampaikan. Dan sebelum kami melanjutkan perjalanan ke Padang, saya ingin melihat langsung apa yang telah dibangun untuk memikirkan apa lagi yang harus kita kembangkan, Istana Pagaruyung, ini agar benar-benar menjadi icon peradaban masa kini dan masa depan, yang membanggakan.


Terima kasih, terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


*****


Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden


Sumber: presidenri.go.id




Ingin membuat pidato sendiri tetapi masih bingung? Butuh jasa penulisan/penyusunan pidato?
Kami sediakan jasa penyusunan pidato dengan tarif khusus

Berat merogoh kocek?

Silahkan tulis kembali teks pidato yang ada di blog ini dan modifikasi sesuai keinginan. GRATISSS!!!